Kamis, 10 Maret 2011

PERSEPSI DAN SENSASI
Oleh : Eka Chandra Oktaviani
A. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses aktif setiap orang dalam memperhatikan, meng-organisasikan dan menafsiran semua pengalaman secara efektif. Persepsi merupakan prinsip pengorganisasian berdasarkan teori Gestalt. Teori Gestalt percaya bahwa persepsi bukanlah hasil penjumlahan bagian-bagian yang diindera seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan keseluruhan [the whole]. Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana seseorang menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.
Prinsip persepsi yang utama adalah prinsip figure and ground. Prinsip ini menggambarkan bahwa manusia, secara sengaja maupun tidak, memilih dari serangkaian stimulus, mana yang menjadi fokus atau bentuk utama (figure) dan mana yang menjadi latar (ground).
Contoh gambar kuda dan wajah perempuan, menunjukkan bahwa seseorang dapat menjadikan bentuk wajah perempuan sebagai figure, dan detil yang lain sebagai ground, atau sebaliknya.




Di samping faktor kejelasan stimulus (misalnya, suara yang jernih, gambar yang jelas), kekayaan sumber stimulus (misalnya, media multi-channel seperti audio-visual), persepsi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis. Faktor psikologis ini bahkan terkadang lebih menentukan bagaimana informasi atau pesan atau stimulus dipersepsikan.
Faktor yang sangat dominan adalah faktor ekspektansi dari si penerima informasi sendiri. Ekspektansi ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental set tertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :
1. Ketersediaan informasi sebelumnya
Ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus yang baru bagi dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi. Oleh karena itu, sering terjadi choose sebuahdalam mempersepsikan sesuatu.
2. Kebutuhan
Seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu.
3. Pengalaman masa lalu
Pengalaman akan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu.
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi, impresi dan konteks.
1. Emosi
Akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure) adalah emosinya tersebut.
2. Impresi
Stimulus yang salient / menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang.
3. Konteks
Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks memberikan ground yang sangat menentukan bagaimana figure dipandang. Fokus pada figure yang sama, tetapi dalam ground yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda.

B. Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.” . Sensasi merupakan fungsi fisiologis juga sama dengan persepsi.Seperti yang kita tahu persepsi merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat berwarna cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai “warna merah”.
Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah itu.





Daftar pustaka :
• Gazali, M.A. dan H. Birkenfeld.1977.Ilmu Jiwa. Bandung : Ganaco N.V.
• Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada
• Ahmadi, abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta : PT. RINEKA CIPTA.
• http://www.psikologizone.com/persepsi-sensasi-psikologi
• http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/sejarah-psikologi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar